Rabu, 17 Agustus 2011

hello again...dearest blog

almost 2 years i never visit my blog... and now i miss my blog...

saat ini aku sedang berada di kondisi terapuh dalam hidup... berhenti kerja hampir 1 tahun, diam di rumah...keluar cuma pas kuliah aja sebenernya ngga ada masalah...tp kenapa aku ngga tenang? selalu merasa kurang... meski aku ngga punya gaji, aku bisa makan enak dan bergizi, pakaian ada banyak, bahkan ngga kepake semua...tapi kenapa aku begini?

puasa tahun ini pun aku ngga ikhlas...kenapa? ngga terasa nikmatnya...dan aku menyesal tidak menyambut bulan penuh ampunan ini dgn ikhlas...ya Alloh cobaan nya banyak banget...
I don't know what to do... :(

apa karena terlalu banyak keinginan ya? bukannya wajar punya keinginan...ya Alloh...aku ngga mau jadi gila dan pesimistis...masih ada 12 hari lagi puasa ramadan...mudah2an aku bisa mendapat ridho nya...mudah2an tahun ini hutang2 puasa tahun ini dan tahun lalu bisa lunas

mudah2an tahun 2011 ini skripsi ku selesai dan aku segera punya pekerjaan lagi yang sesuai dengan harapanku...semoga bapa dan mamah selalu sehat dan tercukupkan kebutuhan lahir dan batinnya...semoga hidup kakak2ku sejahtera lahir dan batin...semoga Alloh mengampuni dosa2 kami...kami memohon berkah mu ya Alloh....


Selasa, 23 Februari 2010

Selasa, 20 Oktober 2009

mencoba memahami

Hari ini gue nelepon Hendi dengan suatu perasaan yang berbeda.
Rasanya sangat menyenangkan kalau kita mendengar suara yang ceria dari soul mate :)

Biasanya dia kalau gw telpon dan kebetulan lagi sibuk pasti nge-jawab dengan ngga enak gitu. “Bentar-bentar, lagi sibuk!” atau “Nanti, aku lagi bikin laporan!!”.
Sebel banget sih karena pagi hari gw telpon dia, gue berharap mendengar the best voice from him. Rasanya hari ini bakal beda dan lebih happy kalau pagi gue telpon dan dia menjawab, “ Hai, pagi, Bun….” Dengan suara lembut nya, kayanya mencitrakan kalau dia tuh seneng bgt gw telpon. Ngga usah pake kata Cinta, Sayang, Sweetie, atau apalah yang emang bukan bahasa dia banget. Dengan dia menjawab “pagi, Bubun…” beneran deh..udah seneennnng bgt.

Gw rasa itu berlaku untuk semua hubungan ya, baik teman, pacaran, orang tua dan anak, suami istri. Gw berharap Allah kasih gw sense of understanding yang tinggi terhadap orang2 sekitar gw sehingga ketika suatu hal terjadi dan tidak sesuai dengan harapan/persepsi gw, maka interpretasi gw terhadap hal itu tidak menjadi negatif.

Gw berharap bisa lebih ngerti terhadap semua kejadian dan menerima dengan lapang dada, serta mencari 1001 alasan untuk tidak menyimpan hal-hal itu dalam hati dan menjadi dendam kesumat.

Ngomong-ngomong gw berdoa banget nih supaya bisa ketemu Ariel…
Ya Allah kabulkanlaaaah..



Senin, 19 Oktober 2009

lagi..

gw harus dealt with my disappointed feeling.
kenapa ya gw ngga pernah bisa temenan ama dia, padahal niat gw emang pure temenan.
kenapa ya dia harus menganggap gw seperti virus flu babi yang terdengar berbahaya bahkan mematikan kalau terjangkit.

Gw sedih bgt dengan semua perlakuan dia ke gw. Dulu waktu jaman SMA dia juga udh sakitin gw atau mungkin dulu terlalu polos karena belum pernah jatuh cinta sehingga hal yang sebenarnya wajar jadi terasa menyakitkan?

Sekarang, saat gw sudah menemukan soulmate gw, bisa kembali komunikasi lagi ama dia tapi ternyata salah satu diantara kita menganggap hal itu seperti membuka luka lama?! Gw udah banyak nyakitin hendi, that’s why ketika Tuhan kasih kesempatan buat gw untuk bisa menjalin komunikasi lagi dgn dia, gue menganggap sbg silaturahmi biasa. Ngga pernah tersirat dalam pikiran gw untuk “merebut” dia dari pelukan istrinya gitu. Gw bisa chat di gmail atau komen di facebook atau bahkan bertukar e-mail2 lucu hanya sekedar pertemanan karena buat gw kenangan yang dulu hanya kenangan semata. Bagian dari hidup yang sudah seharusnya left behind and move on..

Tapi ngga tau ya, mungkin dia yang ngga bisa left behind sampai akhirnya di nge-remove gw di facebook dan nge block gw..

Yang biking gw dongkol bukan karena peristiwa di remove nya gue dari friend list nya dia tapi, pemikiran yang mendasari dia untuk berbuat itu.. Ya sudahlah, toh Cuma sebatas mantan pacar waktu SMA.

Yang harus gw pikirin sekarang cuma Hendi..
My soul mate forever..
I can hardly wait to engage you with unconditional love forever

Peristiwa ini akan gw jadikan pelajaran yang berarti.

Kenangan akan selamanya menjadi kenangan. Sebagai puzzle yang akan dirangkai untuk menjadi sebuah gambar kehidupan yang berwarna. Memories always left behind not staying in front to conceal me from another happiness which could pass me by.

Selasa, 29 September 2009

my birthday


today it's my birthday

somehow i feel so happy with all the attention and blessing from my friends
i never realize that they really care with me..
i love you all my friends

and it's been an honor to have you all as friends :))

Senin, 28 September 2009

birthday and life


selamat lebaraann..walau gue sebel bgt dengan lebaran tahun ini

it's too complicated a lot of missunderstood, upset feeling but at the end i have to let it go at the 7th day of syawal


forgive and forget...


and ...tomorrow will be my 25 years birthday..sigh..

i'm twenty five years old girl and my half age crisis has begun..

i feel so silly with this age..it doesn't mean that i'm not gratefull with this step

it just make me on roller coaster feeling when you are only need 5 steps to reach 30


i should get married as soon as possible

i believe Hendi had already prepared himself to go one step ahead in this marriage situation

but..

i do not believe myself could handle this crazy situation

i should get "peace with myself" feeling when i decide to marry

a lot of things could lead my life into horrible situation

1. mother-in-law

2. child

3. desire to work

4. housewife obligation

5. parent

6. etc


when i get ready with this dizzy thing?!

some how i feel like tons of iron on my shoulder


Allah..

please raise me up..

give me your light and understanding about this part of life..
pleaseeee..

Jumat, 18 September 2009


Bulan ramadhan sebentar lagi akan selesai. Insya Allah ramadhan tahun ini mungkin menjadi ramadhan terakhir gue menjadi seorang lajang. Gue berencana menikah tahun 2010 bulan Januari tanggal 9, Insya Allah. Mohon doanya ya.

Tahun ini entah kenapa ramadhan terasa sedih tidak seperti ramadhan-ramadhan sebelumnya. Kalau di ingat-ingat setiap ramadhan gue selalu merasa tidak puas terhadap kualitas diri, entah itu dalam hal ibadah atau pergaulan sehari-hari.

Gue belum tamat terus baca Al-Qur’an. Masih menjadi niat-niat retoris semata, terlalu banyak alasan yang gue jadikan tameng. Padahal jika memang niat gue istiqomah gue pasti bisa tamat baca Al-Qur’an.

Terus tarawih gue jarang-jarang, dibanding tahun lalu, tarawih tahun ini banyak bolongnya. Banyak alasan gue untuk menundanya ke waktu sahur yang akhirnya malah engga gue kerjain karena ngantuk atau kesiangan bangun sahur.

Tapi tahun ini juga bener-bener menguras energi karena gue terlalu banyak berpikir. Tentang keluarga gue, kondisi keuangan, pekerjaan, hubungan percintaan, nyokap mau pensiun, usia orang tua yang terus merambat senja, pernikahan, dan semua hal yang menyangkut keluarga bener-bener mengambil waktu berpikir gue. Belum lagi pikiran tentang dunia akan kiamat sebentar lagi.

Gue ngerasa otak gue penuh dengan pikiran yang sulit gue tebak jawabannya dengan akal gue sebagai manusia.

Akhirnya gue mencapai pada satu kesimpulan yaitu pasrah. Apapun yang akan terjadi gue ngga bisa melarang hal itu tidak terjadi. Terkadang gue takut akan satu hal, ternyata ngga kejadian, terus kalau gue ngga takut, eh malah kejadian. Jadi apa gunanya terlalu intens memikirkan keberadaan kita secara kasat mata?

Mau mikirin harta, ngga punya banyak. Udah ada harta takut habis. Padahal kalau dipikir-pikir jumlahnya tidak seberapa. Kenapa? Karena dari lahir juga kita ngga bawa apa-apa pas udah ada harta pun pasti hilang entah kemana. Jadi option cinta harta harus gue skip.

Banyak banget deh ketakutan yang semakin menggelayut bagai awan hujan di pikiran gue. Makin lama makin berat. Dan gue ngga bisa mengungkapkan semua pikiran kaya dulu lagi waktu jaman ABG. Ada buku diary yang bisa menampung semua kegelisahan gue tentang hidup. Semenjak Hendi baca buku diary gue, jadi ngga percaya lagi dengan diary wujud fisik itu.

Gue harus bagaimana ya?
Selain banyakin berdoa, sholat, ikhtiar dengan keras, dan pasrah.