Selasa, 29 September 2009

my birthday


today it's my birthday

somehow i feel so happy with all the attention and blessing from my friends
i never realize that they really care with me..
i love you all my friends

and it's been an honor to have you all as friends :))

Senin, 28 September 2009

birthday and life


selamat lebaraann..walau gue sebel bgt dengan lebaran tahun ini

it's too complicated a lot of missunderstood, upset feeling but at the end i have to let it go at the 7th day of syawal


forgive and forget...


and ...tomorrow will be my 25 years birthday..sigh..

i'm twenty five years old girl and my half age crisis has begun..

i feel so silly with this age..it doesn't mean that i'm not gratefull with this step

it just make me on roller coaster feeling when you are only need 5 steps to reach 30


i should get married as soon as possible

i believe Hendi had already prepared himself to go one step ahead in this marriage situation

but..

i do not believe myself could handle this crazy situation

i should get "peace with myself" feeling when i decide to marry

a lot of things could lead my life into horrible situation

1. mother-in-law

2. child

3. desire to work

4. housewife obligation

5. parent

6. etc


when i get ready with this dizzy thing?!

some how i feel like tons of iron on my shoulder


Allah..

please raise me up..

give me your light and understanding about this part of life..
pleaseeee..

Jumat, 18 September 2009


Bulan ramadhan sebentar lagi akan selesai. Insya Allah ramadhan tahun ini mungkin menjadi ramadhan terakhir gue menjadi seorang lajang. Gue berencana menikah tahun 2010 bulan Januari tanggal 9, Insya Allah. Mohon doanya ya.

Tahun ini entah kenapa ramadhan terasa sedih tidak seperti ramadhan-ramadhan sebelumnya. Kalau di ingat-ingat setiap ramadhan gue selalu merasa tidak puas terhadap kualitas diri, entah itu dalam hal ibadah atau pergaulan sehari-hari.

Gue belum tamat terus baca Al-Qur’an. Masih menjadi niat-niat retoris semata, terlalu banyak alasan yang gue jadikan tameng. Padahal jika memang niat gue istiqomah gue pasti bisa tamat baca Al-Qur’an.

Terus tarawih gue jarang-jarang, dibanding tahun lalu, tarawih tahun ini banyak bolongnya. Banyak alasan gue untuk menundanya ke waktu sahur yang akhirnya malah engga gue kerjain karena ngantuk atau kesiangan bangun sahur.

Tapi tahun ini juga bener-bener menguras energi karena gue terlalu banyak berpikir. Tentang keluarga gue, kondisi keuangan, pekerjaan, hubungan percintaan, nyokap mau pensiun, usia orang tua yang terus merambat senja, pernikahan, dan semua hal yang menyangkut keluarga bener-bener mengambil waktu berpikir gue. Belum lagi pikiran tentang dunia akan kiamat sebentar lagi.

Gue ngerasa otak gue penuh dengan pikiran yang sulit gue tebak jawabannya dengan akal gue sebagai manusia.

Akhirnya gue mencapai pada satu kesimpulan yaitu pasrah. Apapun yang akan terjadi gue ngga bisa melarang hal itu tidak terjadi. Terkadang gue takut akan satu hal, ternyata ngga kejadian, terus kalau gue ngga takut, eh malah kejadian. Jadi apa gunanya terlalu intens memikirkan keberadaan kita secara kasat mata?

Mau mikirin harta, ngga punya banyak. Udah ada harta takut habis. Padahal kalau dipikir-pikir jumlahnya tidak seberapa. Kenapa? Karena dari lahir juga kita ngga bawa apa-apa pas udah ada harta pun pasti hilang entah kemana. Jadi option cinta harta harus gue skip.

Banyak banget deh ketakutan yang semakin menggelayut bagai awan hujan di pikiran gue. Makin lama makin berat. Dan gue ngga bisa mengungkapkan semua pikiran kaya dulu lagi waktu jaman ABG. Ada buku diary yang bisa menampung semua kegelisahan gue tentang hidup. Semenjak Hendi baca buku diary gue, jadi ngga percaya lagi dengan diary wujud fisik itu.

Gue harus bagaimana ya?
Selain banyakin berdoa, sholat, ikhtiar dengan keras, dan pasrah.